Sabtu, 25 April 2015

Ilmu Budaya Dasar

  PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapakan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Humanities itu sendiri barasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusia,berbudaya halus.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan dalam tiga kelompok besar.
1.      Ilmu-ilmu alamiah ( natural science )
Ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku menegenai keteraturan itu lalu di buat analisis untuk menentukan kualitas.
2.      Ilmu-ilmu sosial ( social science )
   Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu ilmiah.
3.      Pengetahuan budaya ( the humanitics )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( the Humanities ) di batasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat di bagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain seperti seni tari, seni rupa,seni music.

TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai budaya. Baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat:
1.      Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan pofesi mereka.
2.      Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta mengembangkan daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing.
4.      Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama lain.
·
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
            Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
 Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,kesenian,moral,hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat kan oleh manusia sebagai angota masyarakat.
·         Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
·         Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
·         Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
·         A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology, sistem sosial dan sistem teknologi.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Yang di maksud dengan unsure di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu,sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana , telah mencoba merumuskan unsure-unsur pokok kebudayaan misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsure kebudayaan.di katakana bahwa ada empat unsure dalam kebudayaan yaitu, alat-alat teknologi,sistem ekonomi,kaluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsure-unsur itu terdiri dari sitem norm,organisasi ekonomi,alat-alat tau lembaga ataupun petugas pendidikan dan ornagisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious.
2.Sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk homo socius.
3. Sistem pengetahuan. Merupakan produk manusia sebagai sapiens.
4. Sistem mata pencarian hidup dan sistem-sietem ekonomi. Merupakan produk manusia homo economicus menjadikan tingkat kehidupan anusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan, Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa. Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
7. Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini di sebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat di lihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat di amati atau diobserfasi.Wujud ini sering disebut sistem sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.
3.      Wujud Sebagai benda :
            Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
            Terjadinya gerak/ perubahan ini di sebabkan oleh beberapa hal :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
            Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
            Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial.
            Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
A.    Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B.     Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
C.     Individu-individu manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru
D.    Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.
1.      Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a.       Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b.      Unsur-unsur yang terbukti mambawa manfaat besar.
c.       Unsur-unsur yang dengan mudah di sesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
2.      Unsur-unsur kebudayaan yang sulit di terima oelh sesuatu masyarakat adalah misalnya :
a.       Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology
b.      Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3.      Pada umunya generasi muda di anggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsure baru.
4.      Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkab tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru diantaranya :
1.               Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.               Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.               Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.               Suatu unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsure-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.               Apabila unsure yang baru itu meniliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
            Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain,hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.      Obyektivitas, yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
      Manusia dan kebudayaan, atu manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat di lakukan dengan lebih cermat.